Perjalanan Perjuangan Banjar Melawan Stunting: Inovasi dan Langkah Tepat

Parlemenesia – Pada Senin, 14 Agustus 2023, Kabupaten Banjar berulang tahun. Usianya kini 73. Selama menjabat, Bupati Banjar Saidi Mansyur telah mengatasi sejumlah persoalan. Salah satunya dalam hal stunting.

Tahun 2021 silam, Kabupaten Banjar menjadi kota dengan angka stunting tertinggi di Kalsel, yakni 40 persen. Siapa sangka, tahun 2023 ini mengalami penurunan signifikan. Bahkan mencapai 14,3 persen dari target.

Read More

Saidi dari awal jabatan berkomitmen kasus stunting ini menjadi fokus utamanya. Bahkan hingga mengeluarkan peraturan bupati (perbup) nomor 32 tahun 2023.

Di dalam perbup tersebut mengatur penurunan stunting sampai ke akar rumput. Akar rumput maksudnya, sampai aksi menyeluruh di pemerintah desa.

Angka stunting di Kabupaten Banjar sebesar 40 persen 2021 saat itu. Kemudian seiring berjalannya program yang ditambahkan bersama stakeholder mengalami penurunan 14 dan 26 persen.

Dalam beberapa acara, Saidi sering mengatakan bahwa kasus stunting ini menjadi poin penting dalam menghadapi Indonesia Emas nantinya.

Kini Saidi sudah menggelontorkan dana ketersediaan air bersih dan sanitasi kepada masyarakat, khususnya di daerah lokus stunting, sebesar Rp23 miliar.

Dibagi menjadi kebutuhan penyediaan air minum Rp14 miliar dan pengolahan air limbah Rp9 miliar.

Selain itu, Saidi juga memerintahkan pihaknya melakukan sosialisasi, pemberian vitamin tambah darah, pemberian makanan bergizi, dan kegiatan intervensi lainnya dengan melibatkan seluruh stakeholder.

Hasilnya, berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, terjadi penurunan yang signifikan dari 40,2 persen menjadi 26,4 persen.

Menurut catatan BKKBN RI, penurunan angka stunting di Kabupaten Banjar berada di peringkat 3 besar nasional.

Inovasi Andalan Turunkan Stunting

Dari penjabaran, dapat dilihat terjadi penurunan angka stunting di Kabupaten Banjar. Lantas apa yang membikinnya begitu?

Pemkab ternyata telah menjalankan sejumlah inovasi yang berdampak pada penurunan angka stunting yang signifikan. Salah satunya Kepo Centing (Kesehatan Reproduksi Cegah Stunting).

Program Kepo Centing berfokus pada pemenuhan dan pemantauan tumbuh kembang anak dan alat kontrasepsi. Lalu ada Probisa MANIS (Program Bantuan Ibu Dhuafa Maju Mandiri Agamis) tentang menciptakan Kabupaten Banjar yang ramah dan layak anak.

Selain itu, ada BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting). Program ini bertujuan memberdayakan ekonomi keluarga dan pemberian makanan mambahan (PMT) pangan lokal kaya protein.

Kemudian tahun 2023 ini, program dari tim PKK yakni meluncurkan inovasi Say No Ting-Ting (Cegah Stunting, Stop Bullying).

Bakal Libatkan Pokja RSUD Ratu Zaleha

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar, Yasna Khairina mengatakan, ada 46 desa Lokasi khusus (Lokus) yang menjadi perhatian stunting. Salah satunya Desa Pambantanan, Kecamatan Sungai Tabuk.

Dalam ranah intervensi gizi spesifik, pihaknya memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil dan remaja putri.

Selain itu, memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil yang kurang energi kronis dan bayi, atau balita yang berat badan serta gizinya kurang.

“Ke depan kami juga akan berkolaborasi dengan Pokja RSUD Ratu Zaleha Martapura untuk menambah lagi pakar-pakar yang bisa terlibat di penurunan stunting,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *