Parlemenesia – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) berhasil memperoleh penghargaan kategori Gold pada ajang Indonesian Sustainable Development Goals Awards (ISDA) 2023. Diketahui acara penghargaan yang digelar Corporate Forum for CSR Development (CFCD) ini melibatkan 100 lebih perusahaan dan 14 orang untuk kategori perorangan.
Di ajang ISDA 2023 ini sendiri PLN berhasil memboyong 1 Platinum, 16 Gold dan 4 Silver. UIP KLT sendiri menjadi salah satunya, dimana penghargaan itu diterima atas kontribusi UIP KLT dalam Pengembangan Bank Sampah Unit (BSU) untuk Mendukung Program Kampung Iklim dengan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik, di Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan.
General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar menuturkan, pelaksanaan program pengembangan BSU ini sejalan dengan Rencana Pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu menjadikan Provinsi Kalimantan Timur yang bebas sampah, khususnya Kota Balikpapan. Dimana Balikpapan menjadi pintu gerbang utama dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur.
“Menurut data dari DLH Kota Balikpapan, sampah yang dikirim ke TPA Manggar setiap harinya mencapai 450 Ton, yang didominasi sampah rumah tangga. Sedangkan upaya mereduksi sampah sudah dilakukan mulai dari kebijakan pengurangan penggunaan plastik hingga penerapan jam buang sampah. Harapannya masyarakat dapat lebih bijak dalam pengelolaan sampah rumah tangga,” ucap Raja.
Melalui permasalahan sampah yang masih menjadi polemik, PLN mencoba untuk berkontribusi dalam mereduksi jumlah timbunan sampah rumah tangga melalui program pengembangan Bank Sampah.
Raja menjelaskan, program pengembangan bank sampah ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2022, dimana pada saat itu PLN mengaktifkan kembali bank sampah unit yang sudah tidak aktif hingga membentuk BSU baru di lingkungan Kecamatan Balikpapan Selatan.
“Kegiatan awalnya yaitu memberikan edukasi kepada kader-kader bank sampah untuk melakukan aktivitas pengelolaan sampah organik dan anorganik. Dimana sampah organik dapat dijadikan sebagai Eco Enzyme yang memiliki klaim dapat bermanfaat sebagai cairan serbaguna dan cairan pembersih, serta sampah anorganik diperjual belikan,” tambah Raja.
Dengan adanya program pengembangan bank sampah ini, PLN mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam pengelolaan sampah rumah tangga, sehingga sampah yang dikirim ke TPA adalah sampah yang tidak dapat diolah.
“Pada tahun 2023 ini, PLN mendampingi 5 BSU dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik, dimana sampah organik dapat diolah oleh kader menjadi pupuk cair, kompos bahkan menjadi sabun batang dan detergent cair. Sedangkan untuk sampah anorganik dapat diolah menjadi alat komposting dan juga ecobrick. Masing-masing kader BSU menjalankan aktivitas pengembangan dengan sangat baik, ditandai dengan meningkatnya jumlah nasabah, sehingga masyarakat di lingkungan sekitar sudah mulai paham apabila sampah dikelola dengan baik maka akan memberikan manfaat untuk diri sendiri dan juga lingkungan,” ucap Raja.
Mengedepankan pemberdayaan masyarakat, goalsnya dengan eksistensi BSU yang ada, maka dapat mendukung terbentuknya Kampung Iklim, dimana mengintegrasikan program Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Ekonomi untuk menjadikan masyarakat lebih Sejahtera.
Raja menambahkan “Melalui program ini, PLN turut berkontribusi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), tidak hanya satu tujuan yang disasar melainkan 3, yaitu di indikator 8.3 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dimana terdapat 50 orang tenaga kerja terserap yang 60% nya adalah Perempuan, serta adanya peningkatan pendapatan BSU mencapai 2 Juta hingga Desember ini. Kemudian indikator 11.6.1 Permukiman Berkelanjutan khususnya persentase sampah rumah tangga perkotaan yang tertangani dimana hingga saat ini berhasil mereduksi sampah hingga 10,4 Ton, serta indikator 12.5.1 Konsumsi Produksi yang Bertanggung Jawab, khususnya Jumlah timbulan sampah yang di daur ulang dimana melalui program ini dapat mengolah sampah menjadi produk turunan yang dapat diperjual belikan.”
Program pengembangan BSU ini sebagai salah satu contoh program pembangunan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan daerah dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Penghargaan yang diterima ini merupakan wujud komitmen bahwa PLN serius dalam meningkatkan Pembangunan Indonesia yang berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, mulai dari Yayasan sosial yang bergerak di bidang lingkungan, pemerintah setempat hingga Pemerintah Kota Baikpapan.