Peredaran Narkoba di Kalsel Meningkat, Pemprov Diminta Bangun Rehabilitasi

BICARA - Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol Wisnu.

Parlemenesia – Peredaran gelap narkotika di Kalsel melonjak. Ini memilukan. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel mendesak Pemprov membangun balai rehabilitasi pengguna narkoba.

Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol Wisnu, mengatakan korban penyalahgunaan narkoba sangat penting untuk menjalani program rehabilitasi secara sempurna atau berkelanjutan.

“Tak hanya rehabilitasi medis dan sosial, tapi harus dilanjutkan dengan pendampingan. Khususnya dari keluarga,” katanya, Rabu (27/12/2023).

Menurutnya, harus ada sinergitas dari seluruh pihak dalam membangun rehabilitasi ini. Utamanya pemerintah daerah.

“Kalau BNN sendiri aja tidak mampu,” tambahnya.

Kata Wisnu, contoh Kaltim. Provinsi itu sudah punya. Sehingga tak perlu keluar daerah untuk rehabilitasi,

“Di sini (Kalsel), paling banyak pengguna sabu-sabu. Sudah mencapai 15 ribu. Pasalnya, Kalsel jadi pasar bandar narkoba,” ungkapnya.

Menurutnya, otoritas pelabuhan perlu memiliki alat deteksi. “Seperti bandara. Ini karena jalur masuk narkoba di Kalsel lewat pelabuhan,” tutupnya.

Menurut data BNNP Kalsel tahun 2023, usia pemakai narkoba di Kalsel paling banyak 24 sampai 40 tahun. Jenis pekerjaannya swasta.

Data terapi rehabilitasi yang dilaksanakan 63 orang rawat jalan di Klinik Pratama BNNP Kalsel, dan 2 orang rawat inap. Total 74 orang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *