Parlemenesia – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) turut serta dalam pengelolaan limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA) yang dihasilkan dari Unit 5 dan 6 PLTU Kalselteng 2. Limbah tersebut diolah menjadi bahan campuran untuk pembuatan bioreef block atau rumah ikan, yang akan digunakan untuk konservasi lautan melalui pengembangan terumbu karang buatan di Perairan Kotabaru tepatnya Desa Tanjung Seloka.
Langkah inovatif ini dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung keberlanjutan lingkungan serta pemberdayaan masyarakat.
General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar menyampaikan bahwa, dalam upaya konservasi lautan ini, PLN UIP KLT didampingi oleh para tim ahli yang tergabung dalam kelompok Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kalimantan Selatan. Dimana proses ini merupakan langkah signifikan dalam mengelola limbah FABA untuk dapat digunakan sebagai produk inovatif yang dapat bermanfaat di kehidupan kemasyarakatan.
“Melalui program TJSL, tim ahli dari POSSI Kalsel juga melakukan pelatihan terkait bagaimana pembuatan bioreefblock itu sendiri kepada masyarakat khususnya kelompok nelayan, hingga teknik penanaman dan pada Kamis (05/09) Dr. Frans Tony melakukan sosialisasi serta edukasi terkait program TJSL tersebut,” tambah Raja.
Dalam sosialisasi tersebut Dr. Frans Tony Ketua POSSI Kalsel menjelaskan bahwa bioreef block yang terbuat dari campuran FABA ini dirancang untuk meniru struktur terumbu karang alami, sehingga memberikan habitat yang ideal bagi berbagai spesies laut.
“Struktur ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keanekaragaman terumbu karang di wilayah sekitar, yang saat ini mengalami ancaman akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia. Yang nantinya akan berdampak pada peningkatan populasi ikan di wilayah Perairan Kotabaru,” ujarnya.
Tanggung jawab untuk menjaga lingkungan merupakan tugas bersama, sinergi antara komunitas pecinta lingkungan, kelompok usaha terkait, pemerintah dan juga perusahaan.
Raja menyampaikan bahwa PLN sangat bangga dapat berkontribusi bersama POSSI Kalsel dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan sekaligus mendukung konservasi laut.
“Dengan memanfaatkan limbah FABA menjadi bioreef block, kami tidak hanya mengurangi dampak negatif limbah dari PLTU Kalselteng 2, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan laut yang sangat berharga. Melalui kegiatan ini PLN UIP KLT menunjukkan upaya konkret bagaimana sektor industri dapat berperan dalam konservasi lingkungan, serta memberikan manfaat ganda yaitu pengelolaan limbah yang lebih baik dan pemulihan ekosistem laut, serta akan menimbulkan dampak positif perkembangan usaha dan ekonomi kelompok nelayan Desa Tanjung Seloka,” tutup Raja.